Home / ONG39 / Presiden La Liga Ungkap Aspek Penghambat Lamine Yamal Raih Ballon d’Or

Presiden La Liga Ungkap Aspek Penghambat Lamine Yamal Raih Ballon d’Or

Lamine Yamal Ballon d’Or

Yamal Gagal Rebut Ballon d’Or 2025

Lamine Yamal kembali menjadi sorotan dunia usai gagal meraih Ballon d’Or 2025. Bintang muda Barcelona itu hanya mampu menempati posisi runner-up, kalah dari eks rekannya di Barca, Ousmane Dembele yang kini memperkuat Paris Saint-Germain.

Hasil ini memicu berbagai reaksi, termasuk dari Presiden La Liga, Javier Tebas. Menurutnya, usia menjadi faktor penentu dalam kegagalan Yamal kali ini.


Tebas: Faktor Usia Jadi Penghalang Yamal

Dalam keterangannya, Tebas menyebut Yamal masih sangat muda untuk meraih penghargaan sebesar Ballon d’Or. Pemain berusia 18 tahun itu memang sudah mengukir sejarah dengan memenangkan Kopa Trophy untuk kedua kalinya, namun Ballon d’Or dinilai memerlukan kedewasaan lebih.

“Jika dia berusia di atas 23 tahun, saya yakin Yamal sudah memenangkannya. Karena usianya masih muda, mereka memilih memberinya penghargaan lain,” jelas Tebas.

Meski begitu, Tebas optimistis Yamal akan segera meraih Ballon d’Or. “Jika dia terus tampil di level ini, saya tidak ragu dia akan memenangkannya di masa depan,” tambahnya.


Laporta: Liga Champions Jadi Penentu

Berbeda dengan Tebas, Presiden Barcelona Joan Laporta menilai performa di Liga Champions yang membuat Yamal kalah dari Dembele. PSG sukses meraih treble winners musim lalu dengan menjuarai Liga Champions, Ligue 1, dan Coupe de France.

Dembele tampil fenomenal dengan mencetak 35 gol dalam 53 pertandingan di semua ajang. Sedangkan Yamal mengoleksi 18 gol dari 55 laga, membantu Barcelona menjuarai La Liga, Supercopa de Espana, dan Copa del Rey.

Namun kegagalan Barcelona di semifinal Liga Champions melawan Inter Milan dinilai menjadi faktor krusial yang membuat Yamal gagal meraih Ballon d’Or.


Rekor dan Tekad Lamine Yamal

Meski gagal meraih Ballon d’Or, Yamal tetap mencatatkan prestasi luar biasa. Ia menjadi satu-satunya pemain yang sukses memenangkan Kopa Trophy dua kali berturut-turut.

Sejak debutnya di usia 16 tahun, Yamal sudah memecahkan banyak rekor, termasuk sebagai pencetak gol termuda dalam sejarah La Liga serta pemain termuda yang tampil di Piala Eropa.

Selain itu, ia juga dinobatkan sebagai Pemain Muda Terbaik Euro 2024. Dengan prestasi yang masih terus berkembang, Yamal menegaskan tekadnya:
“Aku harus terus bekerja keras untuk memenangkan penghargaan lain di masa depan.”


Kesimpulan: Ballon d’Or Tinggal Menunggu Waktu

Kegagalan Lamine Yamal meraih Ballon d’Or 2025 memang mengecewakan, namun hal ini hanya soal waktu. Faktor usia dan pencapaian Liga Champions terbukti menjadi penghalang, tetapi rekor serta konsistensi Yamal menegaskan masa depannya cerah.

Baik Javier Tebas maupun Joan Laporta sepakat bahwa bintang muda Barcelona itu akan segera mencapai puncak. Pertanyaan yang tersisa hanyalah: kapan Lamine Yamal benar-benar akan meraih Ballon d’Or?

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *