ONG39 – Berita mengejutkan tiba dari dunia sepak bola nasional ketika Patrick Kluivert secara formal meninggalkan posisi pelatih kepala Timnas Indonesia setelah mengalami kegagalan besar dalam kualifikasi Piala Dunia FIFA 2026. PSSI menunjuk Kluivert pada dini Januari 2025 dengan kontrak hingga 2027. Saat ini wajib angkat kaki dari sofa pelatih kurang dari satu tahun semenjak pengangkatannya.
Karena Pemecatan
Menurut pernyataan resmi PSSI, kedua belah pihak memutuskan untuk berpisah melalui kesepakatan bersama. Serta selaku bagian dari penilaian merata terhadap program pembinaan serta pengembangan regu nasional. Organisasi tersebut menyatakan bahwa “setelah mempertimbangkan dinamika internal dan arah strategis pengembangan timnas Indonesia,” mereka mengakhiri kerjasama ini lebih awal. Keputusan tiba tidak lama sehabis Timnas Indonesia kandas mengamankan tiket mengarah Piala Dunia. Spesialnya sehabis kekalahan dari Timnas Iraq serta Timnas Arab Saudi dalam babak kualifikasi keempat zona Asia.
Ekspedisi Kluivert di Indonesia
Sepanjang periode singkatnya, Kluivert mencatat total 8 pertandingan selaku pelatih Indonesia dengan hasil 3 kemenangan, satu imbang, serta 4 kekalahan. Kluivert pernah mencapai prestasi penting, seperti membawa Indonesia mengalahkan Timnas China 1-0, yang disebut sebagai kemenangan pertama setelah 38 tahun. Dan lolos ke babak keempat kualifikasi zona Asia buat Piala Dunia 2026 yang menandai prestasi terbaik Indonesia semenjak kemerdekaan. Tetapi, hasil gemilang tersebut belum dapat menutup catatan negatif semacam kekalahan telak 1- 5 dari Timnas Australia di dini masa jabatannya.
Asumsi serta Dampak
Dalam akun media sosialnya, Kluivert melaporkan rasa kekecewaannya atas kegagalan menggapai sasaran. Namun, Kluivert juga menyatakan bangga terhadap apa yang telah dibangun bersama skuat Garuda. Dia mengaku mengambil tanggung jawab penuh atas hasil yang diraih tim.
AP News
Untuk Timnas Indonesia, pemecatan ini membuka babak baru: PSSI wajib lekas mencari pengganti yang bisa bawa regu lebih tidak berubah- ubah, dengan sasaran jangka panjang bukan cuma lolos ke Piala Dunia, namun pula membangun fondasi buat masa depan sepak bola Indonesia yang lebih normal.
Meskipun singkat, masa Kluivert sebagai pelatih Timnas Indonesia dipenuhi dinamika dari harapan besar, pencapaian signifikan, hingga akhirnya berakhir lebih cepat dari yang diharapkan. Keputusan PSSI ini pasti hendak jadi bahan refleksi berarti dalam strategi pengembangan timnas ke depan.
Berita Sebelumnya
- Ungkap Shin Tae Yong: Indonesia Masih Terdapat Kesempatan Besar Buat Dapat Melaju ke Piala Dunia 2030
- Lamine Yamal Akan Berhenti Memberikan Tanda Tangan Kepada Fans Barcelona, Ada Apa?
- Bagaimana Prediksi Liverpool vs Manchester United 19 Oktober?
- Kata Jay Idzes : Saya Bangga Dengan Tim Saya,Kami Sudah Berjuang dan Melakukan Yang Terbaik






